7 Penyebab Terjadinya Kerusakan Ginjal, Apa Saja? – Ginjal adalah organ penting dalam tubuh manusia. Fungsinya sangat vital. Salah satunya untuk menyaring limbah dari darah. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari tanda-tandanya.
Kerusakan ginjal sering kali terjadi secara perlahan. Bahkan, tanpa gejala pada awalnya. Karena itu, sangat penting mengetahui apa saja 7 Penyebab Terjadinya Kerusakan Ginjal. Artikel ini akan membahas tujuh faktor utama yang bisa merusak ginjal. Yuk, simak hingga tuntas!
7 Penyebab Terjadinya Kerusakan Ginjal
Pertama, penyebab paling umum adalah hipertensi. Akibatnya, ginjal sulit menyaring darah dengan benar. Jika dibiarkan, kerusakan bisa menjadi permanen.
Lama-lama, ginjal bisa kelelahan. Akhirnya, terjadi penurunan fungsi secara perlahan. Bahkan, sampai ke tahap gagal ginjal kronis.
Karena itu, sangat penting untuk memantau tekanan darah. Jika kamu memiliki riwayat hipertensi, perhatikan gaya hidup. Hindari makanan asin. Kurangi stres. Selain itu, konsumsi obat secara rutin sesuai anjuran dokter.
Jangan menunda pengobatan. Semakin lama dibiarkan, semakin parah dampaknya. Maka dari itu, kontrol tekanan darah sejak dini bisa mencegah 7 Penyebab Terjadinya Kerusakan Ginjal.
2. Diabetes yang Tidak Terkelola dengan Baik
Penyebab kedua adalah diabetes. Khususnya diabetes tipe 2. Sama seperti hipertensi, kerusakan terjadi secara bertahap.
Selain itu, glukosa berlebih membuat ginjal bekerja lebih keras. Gula darah tinggi menyebabkan peradangan. Akhirnya, fungsi penyaringan menjadi terganggu. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan nefropati diabetik.
Karena itu, sangat penting memantau kondisi ginjal secara berkala.
Jadi, jika kamu penderita diabetes, jangan abaikan perawatan. Konsumsi makanan sehat. Hindari minuman manis. Selain itu, rutin olahraga sangat membantu mengontrol gula darah.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kerusakan ginjal akibat diabetes bersifat permanen.
3. Konsumsi Obat-obatan Tanpa Pengawasan
Selain penyakit, gaya hidup juga berperan besar. Salah satunya adalah konsumsi obat. Banyak orang terbiasa minum obat sembarangan. Bahkan, tanpa resep dokter. Padahal, ini sangat berbahaya bagi ginjal.
Obat penghilang nyeri seperti NSAID (ibuprofen, aspirin) jika dikonsumsi jangka panjang, bisa merusak jaringan ginjal. Selain itu, beberapa suplemen herbal juga berisiko. Apalagi jika tidak diketahui kandungannya secara pasti.
Ginjal bertugas menyaring zat kimia dari obat-obatan. Jika jumlahnya berlebihan, maka ginjal bisa kelelahan. Dalam jangka waktu lama, ini bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
Karena itu, jangan minum obat sembarangan. Selalu konsultasi dengan tenaga medis. Selain itu, perhatikan dosis dan durasi pemakaian. Hindari penggunaan jangka panjang tanpa kontrol.
Lebih aman jika mengandalkan pengobatan alami yang teruji pastikan untuk membaca label obat dengan saksama. Jangan tergiur dengan klaim instan yang belum terbukti aman.
4. Dehidrasi Kronis Akibat Kurang Minum Air
Air sangat penting bagi kesehatan ginjal. Tanpa cukup cairan, ginjal tidak bisa bekerja maksimal. Padahal, dehidrasi kronis bisa menyebabkan batu ginjal. Bahkan, hingga gagal ginjal.
Ketika tubuh kekurangan air, limbah dalam darah tidak bisa dibuang secara efisien. Akibatnya, zat berbahaya menumpuk dalam tubuh. Lama-kelamaan, hal ini membuat ginjal rusak.
Selain itu, urine menjadi lebih pekat saat kurang minum. Ini mempercepat pembentukan kristal.
Untuk mencegahnya, minumlah minimal dua liter air per hari. Jika warna urine terlalu kuning, itu tanda tubuh butuh lebih banyak cairan.
Air putih adalah pilihan terbaik. Hindari minuman manis, soda, atau berkafein tinggi.
5. Infeksi Saluran Kemih yang Tidak Diobati
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi yang umum. Jika sistem imun lemah, infeksi semakin parah. Selain itu, peradangan dalam ginjal bisa menyebabkan jaringan rusak. Bahkan bisa membentuk luka permanen. Atau urine yang berbau menyengat.
Jika mengalami gejala tersebut, segera periksa ke dokter. Jangan menunda.
Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan organ intim. Ganti pakaian dalam secara teratur. Hindari menahan buang air kecil.
6. Pola Makan Tinggi Garam dan Lemak
Pola makan sangat memengaruhi kesehatan ginjal. Terutama makanan tinggi garam. Sodium yang berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, makanan berlemak juga berbahaya. Lemak jenuh bisa memicu kolesterol tinggi. Ini menyumbat pembuluh darah ginjal. Akibatnya, aliran darah terganggu. Ginjal kekurangan oksigen dan nutrisi.
Selain tinggi garam, juga minim nutrisi. Mengandung bahan pengawet yang memberatkan kerja ginjal.
Untuk menjaga ginjal, konsumsilah makanan segar. Perbanyak sayur dan buah. Kurangi makanan olahan. Selain itu, gunakan rempah alami sebagai pengganti garam.
Jangan lupa, kontrol porsi makanan juga penting. Terlalu banyak makan berarti memperbanyak beban bagi ginjal. Maka dari itu, makanlah secukupnya sesuai kebutuhan tubuh.
7. Gaya Hidup Pasif dan Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup modern cenderung membuat kita pasif. Duduk terlalu lama, jarang olahraga, dan malas bergerak. Padahal, ini bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan metabolisme melambat. Akibatnya, kadar gula dan lemak dalam tubuh meningkat.
Selain itu, berat badan berlebih juga memperberat kerja ginjal. Lemak yang menumpuk di sekitar organ bisa mengganggu fungsinya. Karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting.
Tidak harus olahraga berat. Cukup jalan kaki 30 menit setiap hari sudah sangat membantu. Selain itu, pilih tangga daripada lift. Atau berdiri setiap 1 jam sekali saat bekerja.
Aktivitas fisik juga memperlancar aliran darah. Ini membantu ginjal mendapatkan oksigen dan nutrisi dengan baik. Jadi, jangan malas gerak!
Kesimpulan
Padahal, menjaga kesehatan ginjal sama pentingnya dengan menjaga jantung atau otak. Selain itu, penting juga untuk rutin cek kesehatan ginjal.
Transplantasi bukanlah solusi mudah. Maka dari itu, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Yuk, jaga ginjal sejak sekarang!